Saya menyelesaikan study di sebuah perguruan tinggi swasta, mengambil jurusan Teknik Industri. Cukup lama saya menyelesaikan study saya, kurang lebih 4,5 tahun akhirnya saya lulus juga.
Dengan embel-embel ST (Sarjana Teknik) dibelakang nama saya, alhamdulillah itu sudah cukup membuat orang tua saya bangga.
Ternyata saat ini saya bekerja di bidang yang sama sekali tidak ada dalam mata kuliah yang saya pelajari. Tapi saya sangat menikmati pekerjaan saya.
Pekerjaan yang saya lakoni saat ini di bidang pemberdayaan masyarakat, yang notabene saya harus berhadapan dengan masyarakat.. khususnya masyarakat desa.
Ya.. Sekarang saya hidup di desa. Jauh dari keramaian kota, kerumunan orang dan lalu lalang kendaraan.
Kehidupan di desa yang mungkin sangat jarang saya temui di tempat saya tumbuh, membuat saya merasa nyaman. Orang-orang yang saya temui dan saya kenal, sangat ramah..

Saat saya berkunjung ke desa-desa, mereka menyambut kedatangan saya dengan sangat baik. Meskipun mereka dalam kondisi yang sangat sederhana, tapi mereka mencoba menjamu tamu dengan sangat baik.
Tak jarang saya mendapatkan makan siang secara gratis.. heheheh.. yah walaupun lauk sekedarnya tahu tempe dan sambelan, hal itu cukup membuat saya merasa di sambut hangat.
Hidup di desa membuat saya tidak lupa diri. Saya diingatkan untuk selalu melihat "ke bawah". Masih banyak orang yang keadaannya masih jauuuh dari kesempurnaan, tapi mereka sangat mensyukuri nikmat yang ALLAH berikan.
Sering kali saya mendengarkan *dan bahkan melihat sendiri* kisah seorang petani yang gagal panen, peternak bebek yang kondisi fisiknya tidak sempurna tetapi dia masih sanggup untuk "angon" bebeknya di sawah, tukang pijat yang bisa menyekolahkan anaknya sampai Perguruan Tinggi, atau bahkan tukang jamu yang bisa menyempurnakan rukun islam yang terakhir.
Mereka yang punya kisah perjuangan hidup dan dapat bertahan hidup. Saya angkat topi untuk anda semua..
Saya tersenyum disini.. Dan berharap semoga kisah hidup anda semua dapat menjadi inspirasi untuk saya dan keluarga saya di kemudian hari.
Dengan embel-embel ST (Sarjana Teknik) dibelakang nama saya, alhamdulillah itu sudah cukup membuat orang tua saya bangga.
Ternyata saat ini saya bekerja di bidang yang sama sekali tidak ada dalam mata kuliah yang saya pelajari. Tapi saya sangat menikmati pekerjaan saya.
Pekerjaan yang saya lakoni saat ini di bidang pemberdayaan masyarakat, yang notabene saya harus berhadapan dengan masyarakat.. khususnya masyarakat desa.
Ya.. Sekarang saya hidup di desa. Jauh dari keramaian kota, kerumunan orang dan lalu lalang kendaraan.
Kehidupan di desa yang mungkin sangat jarang saya temui di tempat saya tumbuh, membuat saya merasa nyaman. Orang-orang yang saya temui dan saya kenal, sangat ramah..
Saat saya berkunjung ke desa-desa, mereka menyambut kedatangan saya dengan sangat baik. Meskipun mereka dalam kondisi yang sangat sederhana, tapi mereka mencoba menjamu tamu dengan sangat baik.
Tak jarang saya mendapatkan makan siang secara gratis.. heheheh.. yah walaupun lauk sekedarnya tahu tempe dan sambelan, hal itu cukup membuat saya merasa di sambut hangat.
Hidup di desa membuat saya tidak lupa diri. Saya diingatkan untuk selalu melihat "ke bawah". Masih banyak orang yang keadaannya masih jauuuh dari kesempurnaan, tapi mereka sangat mensyukuri nikmat yang ALLAH berikan.
Sering kali saya mendengarkan *dan bahkan melihat sendiri* kisah seorang petani yang gagal panen, peternak bebek yang kondisi fisiknya tidak sempurna tetapi dia masih sanggup untuk "angon" bebeknya di sawah, tukang pijat yang bisa menyekolahkan anaknya sampai Perguruan Tinggi, atau bahkan tukang jamu yang bisa menyempurnakan rukun islam yang terakhir.
Mereka yang punya kisah perjuangan hidup dan dapat bertahan hidup. Saya angkat topi untuk anda semua..
Saya tersenyum disini.. Dan berharap semoga kisah hidup anda semua dapat menjadi inspirasi untuk saya dan keluarga saya di kemudian hari.
1 komentar:
asikkkkkkkkkk mulai nulis lage....dan aku akan hinggap ke desa yg menyenangkanmuuu...
Posting Komentar